9/13/18

Beluk

Beluk bernyanyi di kala senja
Berdiri di pohon akasia muda
Menerawang menembus pekat gulita
Mencicit tikus di depan mata

Cakar mencengkeram di belukar malam
Tajam mata menembus kelam
Angin malam mengalir syahdu
Beluk tua tiada bernafsu

Hitam malam terus berlalu
Beluk tua malas berburu
Terhempas merana hatinya pilu
Merenung sendu menghitung waktu

Terngiang cuitan betina jelita
Hati bimbang gelisah raga
Apakah rasa asmara itu dosa
Mengapa mencinta kau anggap gila

Masih diranting akasia itu
Burung hantu mengatur laku
Beluk berkaca sembilu sendu
Bening rawa pantulkan risaumu

Beluk gelisah tiada tara
Melesat mengudara
Menerobos sinar purnama
Bercerita tentang rasa yang fana

Suaramu senandung ajal
Kepakannya dekapan kematian
Menukik mencengkeram
Terbang tinggi melayang pulang

24/8/2018

No comments:

Post a Comment