Beluk bernyanyi di kala senja
Berdiri di pohon akasia muda
Menerawang menembus pekat gulita
Mencicit tikus di depan mata
Cakar mencengkeram di belukar malam
Tajam mata menembus kelam
Angin malam mengalir syahdu
Beluk tua tiada bernafsu
Hitam malam terus berlalu
Beluk tua malas berburu
Terhempas merana hatinya pilu
Merenung sendu menghitung waktu
Terngiang cuitan betina jelita
Hati bimbang gelisah raga
Apakah rasa asmara itu dosa
Mengapa mencinta kau anggap gila
Masih diranting akasia itu
Burung hantu mengatur laku
Beluk berkaca sembilu sendu
Bening rawa pantulkan risaumu
Beluk gelisah tiada tara
Melesat mengudara
Menerobos sinar purnama
Bercerita tentang rasa yang fana
Suaramu senandung ajal
Kepakannya dekapan kematian
Menukik mencengkeram
Terbang tinggi melayang pulang
24/8/2018