1/23/11

Menanti Senja ...

Memujamu adalah sepi,menggerutu dalam keluh.Waktu berkelana lewati hati yang merindu. senyummu padaku pastilah akan kusimpan hangat di saku baju,
walau sederhana adanya sejuta rindu kurasa maknanya.
Senja ini engkau kuharap membawa bunga dalam ikat asmara.
Wahai senja semoga kau membawa cinta... 




1/19/11

Di dadaku ada kamu,sebenarnya.

Semuanya telah berlalu,seonggok sampah masih tersisa dari pesta kemarin.Gelak tawa telah tiada,canda mengembara mencari pemimpi-pemimpi lain.Anyir bau anggur menelusup di tiap kolong meja ukiran jepara.
Semburat kesan tertanam dan tersemat indah di sanubari waktu itu.Ah...aku bertemu senyummu.
Gaun biru muda dengan beberapa pita menghias dada...cantik.Menggumpal rasa ini,hendaklah hati terpaut kembali.Menerawang diam diriku terpaku,kau cantik hari ini...batinku kelu.

Semua telah berlalu,lalat mulai berdendang riang diantara bebauan di sisa sampah pesta kemarin.Hening menerawang mengisi ruang ini,nyatanya aku sendiri padahal baumu masih membekas jelas dan bayangmu masih leluasa kuasai hayalan hati.
Andai ku mampu mengucap barang sepatah saja waktu itu,tentu sesalku berlalu takkan menjadi hantu dalam sedihku.Sayang waktu melayang hilang,menguap bersama asap tembakau dan bau anggur.

Ah...mungkin lain kali kusambung kembali kisah hati ini dengan nyali yang lebih berani,semoga.