12/30/09

SILSILAH

Debu cintamu butakan mataku
tak kuharap hilang oleh airmata
wahai jiwa yang terselimuti resah
berlarilah lewati serpihan harap

Bagaimana kulewati semua ini
silsilah tak bermuara di garis tangan
tinggi menjulang penghalang menantang
apakah seikat cinta sepadan olehnya?

12/19/09

kesiangan bagimu

jangan menjerit...biarkan saja
jangan kering air mata
lihat dan rasakan saja
semua akan baik-baik

telingaku bosan mendengar jeritmu itu
rasamu cobalah tahan saja
walaupun hari ini akan selamanya
cobalah tahan saja rasamu

usah meratap seperti mereka
ratapmu sia-sia semata
biarkan angin mengeringkan luka mereka
karena angin lebih lembut dari rasamu itu

wahai rasa yang memberontak
cobalah tahan saja amarahmu
terlalu siang untuk menjadi pahlawan kesiangan
jangan kau gendong rasamu itu kemana-mana

11/5/09

akhirnya..............

Jemari masih basah oleh desah,bersahaja temani tawa dalam senggama.
Terurai sudah mahkota …tak ada tangis tersimpan di saku baju.
Sukma melayang bersanding bintang di pekat malam
Puas menggelanyut di ujung nafas yang tersengal.
Ahh….
Sungguh berat mengikat syahwat...saat pekat menyergap.

10/28/09

DON'T CRY AGAIN.....

Takdir manusia terus berputar
kadang menampak terkadang samar
mungkinpun halus terkadang kasar
hadapi saja lalu bersabar

Sedih di hati adalah lumrah
duduk simpuhlah lalu berpasrah
tegarkan hati janganlah lemah
tunjukkanlah jiwa yang tabah

Bayangan lalu boleh di ingat
namun janganlah engkau terhambat
karena nasib telah tersurat
ucapkan doa ikatlah niat

Jangan terbuai hayal yang indah
karena hanya membuat lelah
dukanya jiwa bertambah parah
akhirnya Tuhan kau anggap salah

Kalau ujian datang tiba-tiba
serasa hidup tiada guna
namun ingatlah Tuhan mencoba
agar manusia makin dewasa

Mari beranjak lalu bernyanyi
usah dirasa lukanya hati
lihatlah pagi telah menanti
janganlah engkau menangis lagi

9/16/09

prasangka

Jika Tuhan tak melarang
akan kupakai air matamu untuk berwudlu
bagaimana lagi kubuktikan
agar engkau memaafkan

cermin parasmu kusam berbalut ragu
seakan terkelupas setiaku padamu
tak adalagi tirai
tiada lagi hasrat membara

wahai prasangka yang menggila
hendak kaumainkan hina antara jiwa
gelas cintaku telah retak
bersama hangat prasangka antara kita

8/31/09

Jingga


Jingga....
Pengap mendekam dalam hati
sesak menyeruak dalam relung urat nadi
liar hasrat dalam kelana
hampa maya lama kuraba
lenguh penuh peluh
sesekali keluh aku mengeluh

Jingga....
Takkah kau jua meraba rasa
adakah namaku di senandung mu
bagiku hatimu,ragamu,rasamu adalah mimpiku
semoga cinta tak melukaimu




8/15/09

Agustus

Agustus datang kembali
Bersama balap karung dan balap kelereng
Celoteh ria pelosok negeri
Tua muda turut berlomba

Entah berapa sarung robek bersama tawa
Ribuan meter rafia untuk berlomba
Ratusan galon cat untuk berpesta
Selanjutnya merana jua

Agustus datang kembali
Bersama mimpi dan fatamorgana
Ungkapan rasa dalam sehari
berpesta pora berfoya-foya

Rupiah terbang melayang
Seiring musik bergoyang riang
Agustus datang semua senang

7/22/09

maaf.....

angin kering bertiup sudah
sejenak hati berbalut gundah
debu bercanda bersama duka
berpacu dalam sukma

diri terpaku pilu
kerling matamu beku
pucat tanpa cacat
pesona menguap lenyap...laksana mayat

duri telah tertusuk tanpa sengaja
meleleh percaya dalam kerlingan
tertanam dalam dilubuk sanubari
terhianati sepenggal hati

wahai sukma yang mempesona
maaf... hati ini berulah lagi

6/28/09

Golput...??????????

Usah berharap karena pengap tak akan lenyap
Jangan gaduh karena peluh usah mengeluh
Kita takkan kemana-mana...sebenarnya

Jiwa terbelah derita... sejak lama
Berkawan asa dalam semu
Celotehan burung merak dalam sesak
Muntahkan muak...dalam semak

Sepanjang musim... harapan berguguran
Ilusi tampak disela mimpi
Tiga pasang merak menyeruak
Musim mimpi hadir kembali

Kita takkan kemana-mana...sebenarnya
Usah berharap karena pengap tak akan lenyap!!!!

5/18/09

SEPENGGAL KISAH

Sesaat kereta kita berhenti
menderit panjang di atas bantalan
gerbong rapuh bercat karat
bernafas sejenak hilangkan penat
perjalanan ini masihlah panjang
sepanjang mimpi dalam bayang
rebahkan gelisah sejenak
baringkan derita untuk sementara
dipengap ini mari bercerita
tentang cinta atau rel kereta
atau kita hadapi saja
cinta kita seperti rel kereta
kau dijalanmu
dan
aku dijalanku
hanya bisa bersama
tak mampu untuk bersatu ..........

5/4/09

apakah..............

Jejak langkah mengayun pelan
derit sandal jepit mencicit
kelelahan..........

Ubin retak ujung lorong
menunggu dalam sepi
di lorong hati

Aku letih menantimu
di bingkai hatiku................

3/29/09

MUSKIL

Sekarang kau takut...
Karena pijar cinta telah menyala
Debar jantung berirama ragu
Menghentak jelas dalam telinga

Mimpiku bukan mimpimu
Karena kita berbeda kasta
Usah kau dekati aku lagi
Badai ini akan menghancurkan segalanya

Dengarlah.......
Semoga nafasku selalu bersamamu
Karena cinta tak harus bersama

3/12/09

oh........cintaku

Dalam gelap
datang pekat
menyergap
sejuta laknat
oh......nestapa

Wahai jiwa
tersiksa
tak kunjung
penawar cinta
oh........nelangsa

2/15/09

palestina telah ma................


darah mengering telah
seiring angin menyambut anyir
tinggal luka berbalut nanah
lalat-lalat berpestapora

lama dan terlalu lama
tercabik kedamaian jiwa
letih telah pergi sejak dulu
hanyalah bangkai dan sedikit bau...menyatu

pena mengukir suratan takdir
menulis nasib ribuan nyawa
getir mengalir laksana air
gelap menyergap dalam jiwa yang penat

oh...anjing yang tampakkan taringnya
semoga Tuhan melaknatimu
amin......

2/13/09

valentine day


sepotong coklat
mawar seikat
tampil memikat
malam yang hangat...........gawat.........berbuat laknat

2/9/09

kasmaran padamu


luka ini masih biru
bukti cintaku padamu
kata temanku...

walaupun luka dimana-mana
layaknya nyawa tiada harga
takkan kulepas engkau padanya...

wahai bunga pengharum jasad
jauh di lubuk aku berharap
usah ragukan ku punya tekad
semoga jua engkau ku dekap


kemarin itu perkara mudah
lebam mataku menambah gagah
ngilu dan sakit terasa indah
asalkan engkau dapat ku jamah...


takkah kau rasa debar dihati
menghentak sesak terasa nyeri
tak mungkin dapat aku pungkiri
ku mencintai setengah mati


1/28/09

PATAH HATI

JALAN MASIH LENGANG
JURANG ITU MENJAUHKANMU
SELAKSA ASA SIA-SIA TERASA

UCAPMU TAMPAR HATIKU
DALAM MENUSUK PATAHKAN RUSUK...REMUK
SECANGKIR CINTA TERBUANG SIA-SIA

Bertepuk Sebelah Tangan

hujan telah reda...jua
tapak langkah hilang...telah
aromamu memudar...buyar
sepenggal harap ditelan gelap

wahai pesona ...
hamba meminta sepenggal cinta
seteguk harap pelipur lara
walau hanya sedetik saja

takkah kau rasa dalamnya hati
ataukah telah jiwamu mati
mungkin jua engkau pungkiri
getar hati diri sendiri

wahai jelita pesona jiwa
dengarlah tangis ratap dan pinta
jangan kau siksa kupunya asa
luluhkan cinta untukku saja

hujan kini lama berlalu
namun hatimu sebeku salju
tapak langkahmu tinggalkan malu
karena hatimu tak ada rindu

1/24/09

ajal


jiwa-jiwa merayap
pekat
oleh laknat...sekarat
jalang melayang terbang
hadir di ambang pintu
menangis pilu
malu....
karena dosa telah berkarat di dada....