11/18/11

Bunda (Tugas Bhs Ind puisi anak)



Bunda
Linang airmatamu adalah doa
Letihmu sejuta asa
Telapak kakimu adalah sorga
Bunda…
Hatimu berkilau cahaya
Walau banyak kau telan lara
Tak kau hirau derita jiwa
Apakah sebenarnya terbuat hatimu
Apakah arti linang airmata di pipimu
Tak letihkah engkau menjagaku
Bunda,semoga Tuhan kabulkan segala doa



Kereta Api (Tugas Bhs Ind puisi anak )





Suaramu bising mendesing
Mencicit kepayahan saat mencoba berhenti
Kulitmu mengelupas karena panas
Dan kacamu penuh tambalan karena hujan batu kemarin

Walaupun begitu
Tak jemu kami menunggumu
Panas dan pengab penuh berjejalan
Menikmati kenyamanan sederhana yang kau punya


Wahai kereta apiku
Teruslah melaju menderu
Menerjang angin dan tangan-tangan jahil
Apapun dirimu aku mencintaimu…



8/2/11

Ramadhan.,,,


Mukena berenda mulai kucuci
ku beri minyak wangi disana-sini
sajadah coklat tua kembali kubuka
sholat tarawih di depan mata

Kapanlagi kujaring amalan
sedang nyawa menari dalam genggaman
Seiring harap diterima apa adanya
sajadah kutebar di rumah Tuhan jua

Semoga RamadhanMu bagiku
Berharap pelacur ini diterima doanya
walau seringan bulu serupa adanya
dapatlah najis ini luruh dibulan suci




7/25/11

Inilah,,...



Perkasa menulis cinta dengan darah
Pujangga menulis cinta dengan tinta
Pemuja memuja suka dengan airmata
Bunga bagi mereka yang tergila asmara
Aku tak mampu memberimu sesuatu
hanya hatiku kubagi untukmu...


4/16/11

Mendua atau Menduda ?


Hatiku berulah lagi
rayap-rayap gerogoti ukiran asmara
entah berapa kenangan terpintal
terbuang percuma dalam comberan
detak telah mendenting
waktu menari bersama asa tersisa
mungkinkah air bercampur tuba?





3/15/11

adalah...

Membisu adalah...
simpul mulut terikat erat tanpa kata
Termenung adalah...
aliran hayal yang mengombak hingga memaku raga
Hasrat adalah...
riak keinginan menghantam kenyataan
Memuja adalah...
menutup jiwa dengan satu pesona
Menangis adalah...
tetesan haru lewat butiran tirta
Dengki adalah...
menutupi kekurangan dengan selimut iri
Mengumpat adalah...
gonggongan anjing lewat bahasa manusia
Tertawa adalah...
gelegak riang menari dari hati

2/26/11

lepas ...

Hatiku mengombak,menghantam karang-karang rindu.
deru menepi menghempas hamparan keangkuhan
lihatlah kemilau laut ini,adakah pesona di dalamnya?
Secuil pasir telah menoda bola mata.
hingga luka yang kau bawa kemana-mana.
perkasaku hanya debu bagimu.
rinduku serupa karang tak berharga.
aku goblok,demikianlah adanya...

2/11/11

lebaylah hay...

Di ujung jalan aku masih menanti,sebongkah senyum darimu kutunggu.Hendaklah hati terpatri mati padamu seorang.Ku ikat tali cinta ini ,entah hatimu aku tak tahu?
Setiap singsing sang surya merangkak.Ku tunggu takdirku bertemu dirimu di ujung gang.Dalam hati aku menanti kapankah detak kakimu mendekati.
Kupegang erat tas kumal seragam abu-abu,bersandar pasrah setiap pagi buta untuk berjumpa.Persetan orang berkata.
Ah...cinta memang gila.

1/23/11

Menanti Senja ...

Memujamu adalah sepi,menggerutu dalam keluh.Waktu berkelana lewati hati yang merindu. senyummu padaku pastilah akan kusimpan hangat di saku baju,
walau sederhana adanya sejuta rindu kurasa maknanya.
Senja ini engkau kuharap membawa bunga dalam ikat asmara.
Wahai senja semoga kau membawa cinta... 




1/19/11

Di dadaku ada kamu,sebenarnya.

Semuanya telah berlalu,seonggok sampah masih tersisa dari pesta kemarin.Gelak tawa telah tiada,canda mengembara mencari pemimpi-pemimpi lain.Anyir bau anggur menelusup di tiap kolong meja ukiran jepara.
Semburat kesan tertanam dan tersemat indah di sanubari waktu itu.Ah...aku bertemu senyummu.
Gaun biru muda dengan beberapa pita menghias dada...cantik.Menggumpal rasa ini,hendaklah hati terpaut kembali.Menerawang diam diriku terpaku,kau cantik hari ini...batinku kelu.

Semua telah berlalu,lalat mulai berdendang riang diantara bebauan di sisa sampah pesta kemarin.Hening menerawang mengisi ruang ini,nyatanya aku sendiri padahal baumu masih membekas jelas dan bayangmu masih leluasa kuasai hayalan hati.
Andai ku mampu mengucap barang sepatah saja waktu itu,tentu sesalku berlalu takkan menjadi hantu dalam sedihku.Sayang waktu melayang hilang,menguap bersama asap tembakau dan bau anggur.

Ah...mungkin lain kali kusambung kembali kisah hati ini dengan nyali yang lebih berani,semoga.